PEREMPUAN jelita itu berdiri dari bangku kafe di pinggir kanal. Melihat gaya serta tas kulit branded, layaknya menunggu jemputan mobil mewah.
Tapi ternyata tidak. Dia menyeberang menuju parkiran sepeda, membuka kunci, menaruh tas mahal di kotak, dan melaju menyusuri jalanan. Jangan mengira sepedanya merek ternama yang banyak dipakai selebritis Jakarta. Hanya omafiets, alias sepeda onthel jadul. Sungguh kontras.
Tetapi sepeda memang menjadi keseharian warga Utrecht. Tak heran, gemeente (kotamadya) mendapuk diri sebagai “a true bicycle city”. Tak hanya slogan, pemerintah kota juga memberi perhatian kepada infrastruktur sepeda. Ada jalur, tempat parkir, hingga jembatan khusus.
Meski Amsterdam menyebut diri sebagai Ibu Kota Sepeda Dunia, Utrecht adalah juaranya. Jumlah pesepeda terbanyak, parkiran terbesar, dan jalur terpanjang.
Jalur sepeda pertama di Belanda dibangun 1885 di Maliebaan, Utrecht. Kini sudah ada 420 kilometer fietspad, jalur khusus sepeda mengelilingi kota sampai ke permukiman pinggir kota. Tak heran banyak penglaju yang bekerja di tengah kota, menggowes selama 1 jam.
Pembangunan jalur khusus sepeda ini menjadi tonggak kepedulian pemerintah kepada warga. Jalan didesain untuk warga, bukan untuk mesin. Jalur sepeda bersisian dengan pedestrian dan aspal buat kendaraan, tak berhimpitan dan bersinggungan.
Tak berhenti di jalur khusus sepeda, anggaran pemerintah juga membanjir di infrastruktur pendukung. Di kawasan city center, tempat stasiun kereta api dan bus berada, dibangun parkiran berkapasitas 12.500 sepeda. Ditambah lagi parkir pinggir jalan yang bisa menampung 30 ribu sepeda.
Melihat Jakarta dengan lautan motor, seperti itulah Utrecht dengan sepeda. Setiap hari ada 33 ribu pesepeda lalu lalang di seluruh kota. Setidaknya 56 persen warga bepergian ke tengah kota menggunakan sepeda. Pemerintah mengklaim 94 persen warganya memiliki minimal 1 sepeda.
Bagi pendatang seperti saya, bisa ikut menikmati kota sepeda ini dengan menyewa secara langsung atau melalui aplikasi. Karena toko dan bengkel sepeda tersebar di banyak area pertokoan.
Tradisi bersepeda pernah marak di beberapa kota di Tanah Air. Tetapi kebiasaan itu menghilang sejalan dengan kemajuan teknologi. Jangan pernah berpikir tradisi bersepeda di Belanda masih abadi karena teknologi transportasi berjalan lambat.
Di Utrecht ada stasiun kereta api yang terbesar di negara Belanda. Kota ini juga punya bis dan trem yang beroperasi dengan jam terukur. Di Utrect pula ada museum kereta api Belanda. Sejarah bagaimana kereta api di bawa ke Indonesia ada di museum itu.
Jadi, di tangan pemimpin visioner dan pro rakyat, teknologi dan tradisi tak harus bersilih.
Begitu memasuki hotel, aku disambut receptie yang ramah menyapa. Mungkin kata ini yang diserap menjadi resepsi…
Tergopoh Sukanta bergerak dari kursi, begitu mendengar suara sepatu di seret. Malang, karena ia awalnya…
Dari segelintir unggahannya, Bima rajin menggunakan kata-kata bombastis. Gubernur dajjal, megawati janda, soekarno mampus, orang…
Melakukan tindakan preventif yang bisa membuat pihak lain terhindar dari kecelakaan, adalah perbuatan baik. Seperti…
Ramadan itu bulan perbaikan ibadah. Kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah harus meningkat setiap waktu.…
This website uses cookies.