Ramadan itu bulan perbaikan ibadah. Kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah harus meningkat setiap waktu. Bagi yang berburu malam lailatul qodar, dan percaya bahwa malam seribu bulan itu turun pada malam ganjil 10 hari terakhir, akan meningkatkan ibadahnya di malam-malam ganjil. Lalu tidak i’tiqaf, tidak tadarus di malam-malam genap.
Allah menyukai hamba-NYA yang beribadah secara konsisten. Godaan setan tidak hanya datang untuk menurunkan frekuensi ibadah. Tetapi terjadi juga pada proses menuju ketaatan. Ada yang berniat tahajjud 2 rakaat, lalu muncul “godaan” ingin 11 rakaat saja. Tentu saja ini godaan berkonotasi bagus. Tetapi banyak yang ngegas 11 rakaat di awal, lalu berhenti begitu saja. Allah lebih menyukai mereka yang tahajjud, dhuha 2 rakaat tapi setiap hari, daripada yang rakaatnya banyak tetap hanya beberapa kali.
Menghidupkan malam-malam Ramadan.
Sebagaimana dikisahkan Aisyah RA, Nabi solat malam sampai kakinya merekah. Aisyah bertanya bukankah Engkau sudah diampuni Allah kenapa harus solat seperti ini. Nabi menjawab, “Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur?”.
Ibadah puasa yang dilakukan disertai dengan memperbanyak qiyamullail adalah cara untuk menggapai kesucian fitrah. Ibadah yang dilakukan jauh dari pengamatan orang lain karena didirikan pada waktu malam lebih menghindari diri dari sifat pamer. Mereka yang menghidupkan malam Ramadan, tidak akan kena azab selama0lamanya.
Selayaknya orang tidak makan minum seharian, maka mulut orang berpuasa lazimnya bau. Tetapi kata Allah, bau mulut orang berpuasa lebih wangi dari misik (musk).
Keutamaan yang ketiga, Allah menugaskan malaikat memintakan ampunan bagi yang berpuasa. Suatu kali Jibril datang kepada Nabi, dan ia berkata, barang siapa umatmu yang selama Ramadan tidak mendapatkan ampunan, maka dia tidak akan pernah mendapat ampunan kapan pun. Ini menunjukkan betapa besarnya ampunan yang dibukakan pada bulan Ramadan.
Allah memerintahkan surganya agar berhias, bersiap menyambut umat-KU. Allah berfirman, “Hamba-hamba-KU yang saleh dibebaskan dari beban dan gangguan serta mereka akan kembali kepada-MU”
Yang terakhir, apabila masuk malam terakhir, Allah akan ampuni semuanya. Sahabat bertanya apakah itu yang jadi malam lailatul qodar? Kata nabi, sama seperti orang bekerja dia akan dibayar setelah menyelesaikan pekerjaannnya. Begitu pula mereka yang beribadah sepanjang ramadan.
Kapan tepatnya malam lailatul qodar itu turun? Ada yang berpendapat itu malam ganjil dan malam jumat. Ada pula yang berpendapat itu malam 27, dengan cocoklogi karena kata lailatul qodar di surat Al-Qodar disebut tiga kali. Lalu hurufnya ada 9. Sehingga kata per kata itu dibaca 27 kali.
Malam lailatul qodar adalah hidayah. Kita tidur kurang tapi solatnya banyak. Selama ramadan, baca quran-nya rutin, dan banyak bersedekah. Pesantren Ramadan yang segera kita lalui, semoga menjadi kebiasaan, habits. Jangan dibiarkan kendor.
**
Disarikan dari ceramah Ustaz Fiqri Thoriq yang disampaikan dalam Kajian Zuhur Ramadan mesjid Bimantara, 17 April 2023/ 26 Ramadan 1444. Isi tulisan hasil pemahaman penulis.
PEREMPUAN jelita itu berdiri dari bangku kafe di pinggir kanal. Melihat gaya serta tas kulit…
Begitu memasuki hotel, aku disambut receptie yang ramah menyapa. Mungkin kata ini yang diserap menjadi resepsi…
Tergopoh Sukanta bergerak dari kursi, begitu mendengar suara sepatu di seret. Malang, karena ia awalnya…
Dari segelintir unggahannya, Bima rajin menggunakan kata-kata bombastis. Gubernur dajjal, megawati janda, soekarno mampus, orang…
Melakukan tindakan preventif yang bisa membuat pihak lain terhindar dari kecelakaan, adalah perbuatan baik. Seperti…
This website uses cookies.