Categories: AKSARA

Antara Agnes Mo, UAS, dan Dian Sastro

DISCLAIMER:

Aku sedang ikut pelatihan penulisan. Sehingga tulisan ini dibuat hanya sebagai mengisi PR pelatihan, bagaimana membuat judul, memilih angle, dan mencari punch line. (LS)

Sebentar. Mestinya judul tulisan ini “Antara Agnez, UAS, dan bekas pacarku”, yang aku sadur dari judul lagu Iwan Fals (1988). (Pelajaran membuat judul: pilih diksi dan istilah yang sudah dikenal luas, agar mengakrabkan dan memudahkan pengenalan). Tapi biarlah Dian bahagia bersama bro Maulana Indraguna Sutowo, maka aku tulis saja namamu: Dian Sastro.

Agnez Mo, mendadak jadi perbincangan luas. Mulai dari rakyat jelata, artis jelita, hingga penguasa bertakhta membahas pernyataannya “I dont have Indonesian blood whatsoever”. Agnez dianggap seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Lahir di Indonesia, besar di Indonesia, berkarir di Indonesia, lalu lupa bahkan mengingkari ke-Indonesia-an setelah meraih sukses di negeri Paman Sam.

Agnez tak diam begitu saja. Menurutnya, ada kesalahan memahami konteks akibat pemenggalan bagian tertentu, soal darah Indonesia saja. Agnez bilang, itu justru penekanan bagaimana keberagaman dan toleransi berjalan baik di Indonesia.

Sebelumnya, soal penggalan dan konteks juga menimpa Ustaz Abdul Shomad. Ceramah UAS soal main catur haram membuat ulama lulusan Al Azhar Mesir itu dicerca. Padahal ungkapan “main catur itu haram” disertai konteks jika itu membuat pemainnya melalaikan solat dan lupa mencari rezeki. Bahkan UAS menyertakan pendapat ulama berbeda soal haram dan makruh. Riuh.

Ada yang menarik dari 2 kasus tersebut. (Pelajaran soal angle, carilah sudut pandang yang berbeda dari kerumunan, supaya pembaca mendapat hal yang lebih beragam). Menarik untuk mengamati keriuhan di media sosial. Survei kecil-kecilan menunjukkan, residu pilpres yang menimbulkan polarisasi kubu berbeda masih kental.

Amatanku, akun yang membela Agnez tapi mencela UAS adalah akun yang selama pilpres mendukung capres A. Begitu pula sebaliknya, yang nyinyir pada Agnez tapi mencari pembenaran sikap UAS, adalah pendukung kubu sebelah. Aku alpa memahami kemana arah Agnez pemilu lalu, hingga akhirnya melihat berita seputar Agnez ini muncul disertai dengan video pertemuan Agnes dengan Pak Jokowi.

Inikah yang disebut dengan motivated reasoning? Sebuah penalaran yang nampak sangat logis dan rasional, padahal semua itu hanyalah upaya mencari PEMBENARAN atas suatu ide yang telah diyakini sebelumnya. Tujuannya? termotivasi untuk membela atau menyerang ide tertentu, bukan mencari KEBENARAN secara jernih, dari pihak mana pun kebenaran itu berasal.

Seseorang yang mengalami motivated reasoning ditandai dengan sikap melihat pendapat orang lain yang dianggap musuh akan nampak salah. Otak bisa menemukan alasan rasional kenapa mereka salah, dan saya benar. Orang akan bisa mencari 1000 bukti yang membenarkan sikap itu.

Bagian otak yang mengatur emosi itu bernama amigdala. Bagian ini dipercaya membesar di era sosial media ini. Kalau hati sudah dikuasai oleh cinta atau benci, dan berketetapan –pokoknya saya pro ini  anti itu–, kita akan cenderung meyakini kebenaran segala pendapat yang mendukung pendapat kita, dan mengabaiakan segala argumen yang berlawanan dengan keyakinan kita. Para psikolog menyebut kesesatan pikir yang mewabah akhir2 ini sebagai confirmation bias.

Apakah sikap Agnez salah, apakah ceramah UAS keliru, silakan telisik dari beragam sudut dan bermacam argumen. Tapi jika pendapat selalu didasari rasa suka-tidak suka, maka wawasan dan pengetahuan tidak akan meluas. Bukankah kata Dian Sastro, keluasan wawasan tentang sejarah bangsa akan meningkatkan kebanggaan kita kepada bangsa ini? Ah, aku bangga pernah mengenalmu, Di..!

Latief Siregar

Recent Posts

Menikmati Surga Pesepeda di Utrecht

PEREMPUAN jelita itu berdiri dari bangku kafe di pinggir kanal. Melihat gaya serta tas kulit…

3 bulan ago

ADA KORTING DEKAT BIOSKOP

Begitu memasuki hotel, aku disambut receptie yang ramah menyapa. Mungkin kata ini yang diserap menjadi resepsi…

3 bulan ago

Membunuh Mental Sukanta

Tergopoh Sukanta bergerak dari kursi, begitu mendengar suara sepatu di seret. Malang, karena ia awalnya…

2 tahun ago

Bima Dibela Bima Dicela

Dari segelintir unggahannya, Bima rajin menggunakan kata-kata bombastis. Gubernur dajjal, megawati janda, soekarno mampus, orang…

2 tahun ago

Bagaimana Mencipta Nama Baik

Melakukan tindakan preventif yang bisa membuat pihak lain terhindar dari kecelakaan, adalah perbuatan baik. Seperti…

2 tahun ago

This website uses cookies.