Kecelakaan demi kecelakaan membawaku ke acara keagamaan. Aura pensiunan. Hal yang sebetulnya tidak mengagetkanku. Sebagai anak kampung yang tumbuh dengan tradisi Islam, aku tak hanya sekolah negeri. Sore hari wajib masuk madrasah ibtidaiyah
CELANA pendek dan kaos menjadi pakaian harianku diluar jeans ketika di ruang kuliah. Tak heran, ketika beberapa teman kampus yang tinggal di Cisitu Lama, Bandung mau mengabdi kepada warga dengan berkegiatan di mesjid, aku gak masuk list. Tampilan kurang alim.
“Kecelakaan” pun terjadi saat aku mendaftar jadi Panitia Program Ramadan mesjid Salman. Pas acara pembukaan mentoring, yang biasa baca Quran belum datang. Mungkin masih kuliah. Teman2 peserta bercanda nyuruh aku maju. Karena gak mau acara molor aku maju. Sengaja difasih2kan biar terlihat keren. Tak mengecewakan, setelahnya di beberapa acara aku jadi pembaca Quran.
Di masa setelah bekerja, marga di belakang nama membuat beberapa orang berbisik “eh kirain gak solat“. Entah karena menghormati posisi struktural, entah menguji, di musolla kantor aku sering dipersilakan jadi imam. Hasilnya lagi-lagi tak mengecewakan, sekarang aku jadi imam besar di musolla kecil.
Beberapa waktu lalu, Ustaz Choiril Alam, Direktur Program dan Produksi di kantor mengajak ngobrol selepas zuhur. Kebetulan kami duduk sebelahan. Sebagai pemangku program, tentu kami sering ngobrol acara. Kali itu selain program kami bicara agama. Alam mengampu program youtube Quran Inspiration, sebuah acara mengambil isi Al Quran sebagai inspirasi kehidupan.
Entah memang diniatkan sebagai audisi, atau insidental setelah perbincangan mengalir, beberapa hari kemudian Alam mengirim link youtube. Disusul ajakan colabs, aku jadi pemancing untuk ulasan2 Ustaz Alam.
Ternyata itu sebuah “kecelakaan berkesan” lain. Ketika iNews bikin program Ramadan “Ayat-Ayat Langit with KH Said Aqil Sirodj“. Alam mengajakku jadi host. Program yang menghadirkan narsum tunggal Ketua Umum PBNU 2010-2021, akan hadir di bulan Ramadan jelang sahur.
Tak berhenti di Ayat-Ayat Langit, kebersamaan kami berlanjut di saluran berbayar Muslim TV (MNC Vision ch 137). Acara “Share it” ini mirip dengan Quran Inspiration, tetaoi dibuat dalam bentuk podcast.
Kecelakaan demi kecelakaan membawaku ke acara keagamaan. Aura pensiunan. Hal yang sebetulnya tidak mengagetkanku. Sebagai anak kampung yang tumbuh dengan tradisi Islam, aku tak hanya sekolah negeri. Sore hari wajib masuk madrasah ibtidaiyah. Justru di madrasah banyak ekstra-kurikulernya, seperti belajar tilawah dan belajar pidat0 di acara tabligh. Tapi harap dicatat, aku tetaplah jurnalis yang berperan sebagai penggali informasi. Jadi, aku bukan ustaz.
PEREMPUAN jelita itu berdiri dari bangku kafe di pinggir kanal. Melihat gaya serta tas kulit…
Begitu memasuki hotel, aku disambut receptie yang ramah menyapa. Mungkin kata ini yang diserap menjadi resepsi…
Tergopoh Sukanta bergerak dari kursi, begitu mendengar suara sepatu di seret. Malang, karena ia awalnya…
Dari segelintir unggahannya, Bima rajin menggunakan kata-kata bombastis. Gubernur dajjal, megawati janda, soekarno mampus, orang…
Melakukan tindakan preventif yang bisa membuat pihak lain terhindar dari kecelakaan, adalah perbuatan baik. Seperti…
This website uses cookies.