Categories: AKSARA

3 Sebab Puasa Ditolak

Begitu besarnya pahala dan kenikmatan yang diraih dengan menjalani Ramadan. Tetapi dalam sebuah hadits menyampaikan, “Kebanyakan orang puasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga

TERSEBUTLAH sahabat Nabi, Abu Umamah Al-Bahili, yang siap pergi berperang. Ia mendatangi Nabi meminta didoakan mati sahid di medan juang. Tetapi Nabi justru mendoakan Umamah selamat dan mendapat ghonimah, harta rampasan.

Setelah 3 kali meminta didoakan sahid selalu dijawab seperti itu, kali ke-4 Umamah lalu bilang ke Rasulullah meminta amalan yang membawanya ke surga. Jawab Nabi, puasalah karena puasa tiada bandingannya.

Ini seperti Firman Allah yang disampaikan dalam hadits Qudsi, “Puasa adalah milikku, aku yang akan membalasnya”.

Kita semua tau balasan amal saleh, satu kebaikan dibalas 10. Jika ikhlas bisa dilipatgandakan menjadi 700 kali. Proses pelipatgandaan ini “kecuali untuk puasa”. Allah merahasiakan besarannya. Besar sekali.

Salah satu keutamaan Ramadan dikisahkan melalui mimpi sahabat Thalhah bin Ubaidillah. Ada 2 sahabat yang masuk Islam bersamaan. Mereka bersemangat ikut berperang membela Islam. Satu diantaranya sahid di medan perang, satu lainnya pulang dengan gemilang dan wafat setahun kemudian karena sakit.

Dalam mimpinya, Thalhah melihat yang mati sakit justru masuk surga lebih dulu dibanding yang mati sahid. Nabi menjawab, ia masuk surga lebih dulu karena ia masih sempat berpuasa lagi di bulan Ramadan.

Itulah besarnya manfaat dan pahala di bulan Ramadan. Hal yang menggembirakan, selama bulan puasa semangat ibadah semakin tinggi. Banyak waktu untuk tadarus, bersedekah, dan berzakat. Nanti Ramadan ditutup dengan solat Iedul Fitri, solat terramai sepanjang tahun. Itulah pertolongan Allah. Ditambah lagi Ramadan ada malam penuh berkah lailatul qadr.

Begitu besarnya pahala dan kenikmatan yang diraih dengan menjalani Ramadan. Tetapi dalam sebuah hadits menyampaikan, “Kebanyakan orang puasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Dalam hadits lain Rasul menyebut dengan pernyataan yang lebih keras: “Celaka mereka yang keluar dari bulan Ramadan dengan tidak mendapat ampunan”

Bagaimana caranya agar kita termasuk dalam orang “kebanyakan” yang merugi itu. Kita pahami dulu  sebab utama kegagalan mendapat pahala. Yaitu, tidak ikhlas, menjadikan Ramadan sebagai ritual biasa. Bahkan ada yang menganggap sebagai diet saja. Kemudian, hidup dengan harta yang haram. Dan yang terakhir tidak bisa mengendalikan hawa nafsu.

Dalam hal ibadah wajib, ada beberapa kesamaan. Solat berisi bacaan Quran, doa, dan zikir. Begitu pula  tawaf dalam ibadah haji. Selama tawaf dianjurkan membaca quran, berdoa, dan berzikir. Bedanya jika selama solat dilarang  bicara, tetapi tawaf boleh sambil bicara.

Jika ada orang mau solat, lalu diajak berkelahi dia akan bilang, nanti setelah saya selesai solat. Artinya hawa nafsu dikekang oleh pelaksaan solat. Begitu pula ibadah haji, ada larangan berkelahi dan berbantah-bantahan.

Sedangkan puasa, waktunya lebih panjang. Mulai imsya’ sampai ifthar. Selama itu wajib mengekang hawa nafsu, padahal sehari itu boleh melakukan apa saja. Boleh tidur, berniaga, main game, dan bepergian.

Jika solat di atas sajadah, thawaf di depan kabah, puasa bisa dimana saja.
Sama dengan puasa dan thawaf, perbanyaklah membaca Quran, doa, dan zikir. Janji Allah, doa di bulan Ramadan mustajab karena rahmat terbuka luas.

Mari rasakan nikmatnya ibadah, tahan diri dari hal-hal kelalain, serta jauhi kejahilan. Insya Allah kita masuk dalam golongan orang yang berpuasa dengan ganjaran pahala berlipat ganda.

**

Disclaimer:

Disarikan dari ceramah Ustaz Rahmat Hidayat Lubis yang disampaikan dalam Kajian Zuhur Ramadan mesjid Bimantara, 29 Maret 2023/ 7 Ramadan 1444.  Isi tulisan hasil pemahaman penulis.

Latief Siregar

Recent Posts

Menikmati Surga Pesepeda di Utrecht

PEREMPUAN jelita itu berdiri dari bangku kafe di pinggir kanal. Melihat gaya serta tas kulit…

3 bulan ago

ADA KORTING DEKAT BIOSKOP

Begitu memasuki hotel, aku disambut receptie yang ramah menyapa. Mungkin kata ini yang diserap menjadi resepsi…

3 bulan ago

Membunuh Mental Sukanta

Tergopoh Sukanta bergerak dari kursi, begitu mendengar suara sepatu di seret. Malang, karena ia awalnya…

2 tahun ago

Bima Dibela Bima Dicela

Dari segelintir unggahannya, Bima rajin menggunakan kata-kata bombastis. Gubernur dajjal, megawati janda, soekarno mampus, orang…

2 tahun ago

Bagaimana Mencipta Nama Baik

Melakukan tindakan preventif yang bisa membuat pihak lain terhindar dari kecelakaan, adalah perbuatan baik. Seperti…

2 tahun ago

This website uses cookies.